ADHIKARYACITRA.com – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PPP, Andri Hidayana, berupaya keras memulangkan jenazah Purnama Alam (24), seorang warga Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Purnama, yang bekerja di Kaimen Hong Casino, Kamboja, dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami eksploitasi berat. Selain dipaksa bekerja hingga 15 jam per hari, ia juga dihadapkan pada kondisi kerja yang tidak layak, termasuk makanan yang minim dan ancaman kekerasan.
Menurut pengakuan Lindawati (39), ibu korban, Purnama berangkat ke luar negeri pada Februari 2024 atas bujukan seseorang bernama Erik yang dikenalnya melalui media sosial. Erik kemudian mengarahkan Purnama membuat paspor di Batam dengan bantuan seorang perantara bernama Fauzi.
“Dari Batam, Purnama terlebih dahulu diberangkatkan ke Malaysia sebelum akhirnya tiba di Kamboja. Di sana, ia baru menyadari telah dijual sebagai pekerja,” ujar Andri Hidayana.
Nasib tragis Purnama semakin berat saat perusahaan tempatnya bekerja meminta uang tebusan Rp50 juta sebagai syarat kepulangan ke Indonesia. Keluarga hanya mampu mengirimkan Rp40 juta, namun setelah uang tersebut diserahkan, komunikasi dengan Purnama tiba-tiba terputus.
Kabar duka datang pada 19 September 2024. Kepala Desa Mekarsakti, yang mendapat informasi dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi, menyampaikan bahwa Purnama telah meninggal dunia. Hingga saat ini, jenazahnya belum berhasil dipulangkan ke Tanah Air.
“Kami sangat prihatin. Sudah hampir empat bulan berlalu, namun jenazah korban belum bisa dipulangkan,” ungkap Andri.
Pihak keluarga telah meminta bantuan dari berbagai pihak, termasuk SBMI Sukabumi, namun belum ada kepastian terkait pemulangan jenazah tersebut. Andri menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi untuk mencari solusi.
“Keluarga hanya ingin Purnama segera pulang agar bisa dimakamkan secara layak,” jelasnya.
Selain memprioritaskan pemulangan jenazah, Andri juga menyoroti perlunya upaya pencegahan kasus serupa. “Kasus ini adalah alarm bagi kita semua. Perlindungan bagi pekerja migran harus diperkuat agar tragedi seperti ini tidak terulang,” tegasnya.
Admin
Komentar