SUKABUMI – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Andri Hidayana merealisasikan usulan warga mengenai penataan makam Mbah Durak di Kampung Cikalong Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Area sekitar makam Mbah Durak mendapat pemugaran dan penataan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Disbudpora di tahun anggaran tahun 2022.
Menurut Andri penataan dan pemugaran dengan anggaran Rp 110 juta. “Pekerjaan penataan tersebut sudah selesai pada bulan November 2022,” ujarnya.
Asal Usul Mbah Durak
Mbah Durak disebut-sebut sebagai keturunan kerajaan Galuh Cirebon yang mengembara ke pantai selatan Sukabumi. Dia datang bersama sejumlah saudaranya lalu membuka hutan belantara menjadi lahan pertanian dan pemukiman di wilayah Ciemas.
Mbah Durak memilih nama Cikalong untuk pemukiman pertama yang berdiri di kawasan tersebut. Nama kampung Cikalong yang hingga kini masih dilestarikan berada di Desa Mekarsakti.
Keturunannya hingga kini masih berada di Kampung Cikalong, merawat Makam mbah Durak yang berada di pinggir jalan Kabupaten ruas Nyomplong – Citiis.
Ada 6 makam di kompleks bangunan seluas 10 kali 6 meter dengan tembok pembatas tersebut. Disana juga terdapat beberapa makam lainnya, termasuk sebuah mushola ukuran 4 X 3 meter.
“Di masa hidupnya dulu Mbah Durak punya historis. Salah satu sesepuh yang membuka atau yang mempunyai andil atau cikal bakal adanya Cikalong atau sekarang bernama Ciwaru, yang hari ini, Alhamdulillah sudah sangat lumayan pesat, dan berkembang,” kata Andri.
Menurut Andri penataan terhadap makam mbah Durak perlu dilakukan karena salah satu destinasi atau cagar budaya di kawasan Geopark Ciletuh. Dengan penataan yang dilakukan diharapkan generasi mendatang tahu sejarah tentang daerahnya.
“Atas jasa dan pengorbanannya, kami selaku generasi sekarang wajib memberi penghormatan kepada leluhur kita,” ujarnya.
Komentar