adhikaryacitra.com – JS (30 tahun), korban pembacokan di ruas jalan utama Cibadak-Palabuhanratu, atau tepatnya di Kampung Cijambe, Desa/Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Minggu 19 Maret 2023, diserang pelaku usai pulang papajar.
Kronologi ini disampaikan oleh Bayu Nugraha, rekan korban di Ormas Brigez Indonesia melalui pesan suara yang diterima sukabumiupdate.com, Senin (20/3/2023). Pria yang akrab disapa Sabay tersebut menyampaikan bahwa korban dibacok usai pulang papajar dari Palabuhanratu.
“Saya Bayu Nugraha secara tegas dan bisa dipertanggungjawabkan baik secara organisasi maupun secara pribadi dengan tegas, kejadian pembacokan di wilayah Bantargadung itu bermula dari teman-teman kita yang pulang dari Palabuhanratu, korban pulang papajar,” kata Dewan Pembina sekaligus Dewan Kehormatan Brigez Indonesia itu.
Kegiatan tradisi menjelang Ramadan ini, lanjut Sabay, dilakukan korban bukan atas nama organisasi, melainkan lebih kepada kegiatan keluarga korban bersama teman-temannya.
“Korban pulang dari Palabuhanratu setelah papajar, kejadian di tengah jalan. Tepatnya di Bantargadung ada beberapa kelompok orang yang dengan sengaja mereka menguntit atau mengejar saudara kita Ijul, dan kemudian di tengah jalan dia diadang tanpa alasan yang jelas kemudian terjadilah pembacokan tersebut,” ungkap Sabay.
Menurut Sabay, kondisi rekannya sudah berangsur pulih dan bisa diajak ngobrol. Namun, yang membuat prihatin, JS terancam mengalami kebutaan permanen pada mata sebelah kiri karena bacokan senjata tajam pelaku.
Ia juga menyebut, bahwa identitas pelaku utama sudah dikenali sebagai anggota salah satu kelompok lain. Pelaku juga diketahui baru keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Warungkiara usai menjalani hukuman.
“Kebetulan ada saksi mata di lokasi warga yang mengetahui salah satu dari kelompok itu adalah dari kelompok (menyebut nama salah satu ormas). Oknum ini salah satu yang kita kenali, salah seorang pelaku inisial D baru keluar dari Lapas Warungkiara, dengan kasus yang tidak jauh beda dengan yang dialami saudara Ijul ini,” ungkap Sabay.
“Kami menyerahkan segala sesuatunya kepada pihak yang berwajib, agar memberikan sanksi yang tegas. Serta mengamankan para pelaku agar tidak terjadi bentrok susulan atau aksi balas dendam dari pihak yang merasa tersakiti dari saudara atau kawan kita,” lanjutnya.
Sabay juga menegaskan peristiwa yang menimpa korban bukan tawuran dan bentrokan. Namun murni aksi kriminalitas.
“Ini murni bukan tawuran bukan bentrokan namun murni mereka melakukan pembacokan dengan cara yang keji dan tidak diketahui motif dan tujuan, posisi yang bersangkutan mau pulang ke rumah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Pornomo mengatakan pihaknya sudah menerima informasi terkait kejadian ini. Terkait soal kabar pelaku diduga baru bebas dari lembaga pemasyarakatan, pihaknya masih menelusuri kebenaran informasi tersebut.
“Kita dapat informasi itu, sekarang kita dengan tim masih (mengejar) terduga pelaku. Kita masih penyelidikan, untuk info yang kita dapat semuanya kita selidiki. Untuk korban ada satu orang,” kata Dian.
Korban sendiri kini diketahui dalam penanganan pihak kedokteran RSUD. R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi setelah mendapat rujukan dari RSUD. Sekarwangi, Cibadak.
“Pasien atas nama JS datang pada pukul 14:43 WIB, datang ke IGD diantar oleh keluarga dalam kondisi sadar, kemudian memang ada luka di bagian wajah sebelah kiri terkena sayatan benda tajam” ujar Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Pemberian Informasi RSUD. R. Syamsudin, SH, dr. Rizky Ramadhan Noor Wahyudin.
“Untuk lukanya sendiri, dari dahi sampai pipi, untuk kedalamannya cukup dalam juga diperkirakan 1 sampai 2 centimeter, kalau bagian mata, pada saat datang itu masih dalam batas aman, cuman memang kelopak matanya terkena sayatan” sambung dia
Menurut Rizky, korban tidak mengalami luka lain selain di bagian wajah sebelah kiri.
Kekinian korban sedang dalam penanganan Pihak Kedokteran RSUD. R Syamsudin Bunut dan sedang dalam proses operasi.
“Kami belum bisa menentukan yah, cuman dari hasil pemeriksaan di IGD, pada saat datang masih bisa melihat hanya saja memang ada gangguan penglihatan,” jelas Rizky.
Komentar