oleh

Hutan Gundul Disebut Sebagai Pemicu, DPRD Sukabumi Desak Rehabilitasi Lingkungan

ADHIKARYACITRA.com – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Uden Abdunnatsir, menyampaikan belasungkawa atas musibah banjir dan longsor yang melanda belasan kecamatan pada 6 dan 7 Maret 2025. Ia berharap para warga yang terdampak diberikan ketabahan, terutama keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya.

“Innalillahi wainna ilaihi roojiuun. Lagi dan lagi saudara kita tertimpa musibah banjir dan longsor. Saya turut berduka cita atas kejadian ini. Semoga mereka yang terdampak diberikan kesabaran dan keluarga korban yang belum ditemukan segera mendapat kepastian,” ujar Uden, Jumat (7/3/2025).

Selain menyampaikan simpati, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan IV ini juga menyoroti faktor penyebab bencana yang terus berulang. Ia menilai kondisi hutan yang gundul menjadi salah satu pemicu utama karena berkurangnya daya serap air.

Menurutnya, deforestasi terjadi akibat berbagai faktor, termasuk kurangnya perhatian terhadap kelestarian lingkungan serta aktivitas penebangan pohon yang tidak terkontrol. Selain itu, cuaca ekstrem yang tidak menentu turut memperparah dampak bencana.

“Kita harus berupaya menjaga hutan agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Penanaman pohon serta langkah strategis dari pemerintah untuk memulihkan lingkungan sangat diperlukan. Begitu juga dalam mengatasi banjir, perlu dilakukan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan agar air tidak meluap saat hujan turun,” jelasnya.

Uden juga mengingatkan agar tidak ada pembangunan di bantaran sungai guna mencegah dampak yang lebih besar di kemudian hari.

“Tentu ini musibah dari Allah. Namun, jika kita menjaga hutan dan lingkungan dengan baik, bencana ini adalah ujian. Sebaliknya, jika kita lalai dan merusak alam, itu adalah peringatan. Mari bersama-sama menjaga hutan, sungai, dan lingkungan sekitar,” tegasnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 18 kecamatan terdampak bencana, di antaranya Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, dan Cicantayan.

Bencana ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia di Kecamatan Simpenan, sementara tujuh orang masih dinyatakan hilang, masing-masing dua orang di Simpenan, tiga di Lengkong, dan dua di Palabuhanratu. Selain itu, sebanyak 31 kepala keluarga dengan total 159 jiwa terpaksa mengungsi.

Admin

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed